Pengaruh modifikasi kendaraan terhadap mesin

Solusi Industri – Dalam beberapa tahun terakhir seringkali kita lihat beberapa jenis dan juga model dari kendaraan yang diciptakan oleh berbagai macam brand dan pabrikannya, kendaraan tersebut dibuat dengan berbagai macam spesifikasi dengan peruntukan yang berbeda-beda, seperti untuk medan yang ekstrim, jalanan rata diperkotaan dan sebagainya. Meski demikian, masih banyak pemilik kendaraan khususnya pecinta otomotif yang kurang puas dengan kendaraannya melakukan ubahan atau modifikasi pada kendaraannya baik dari segi tampilan maupun peformanya.

Ditambah lagi dengan adanya produsen yang menyediakan part after market untuk kendaraan tersebut yang proses pemasangannya terbilang mudah yakni dengan metode Plug And Play. Part after market tersebut pastinya diproduksi agar memberikan perubahan peforma pada kendaraan. Namun untuk mengetahui seberapa besar peningkatan peformanya harus diketahui dengan menggunakan alat uji. Alat ujinya yaitu chassis dynamometer.

Modifikasi kendaraan pastinya memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah peforma pada kendaraan akan meningkat namun, ketahanan mesin akan berkurang akibat modifikasi tersebut. pengaruh modifikasi terhadap peningkatan peforma kendaraan tergantung pada modifikasinya. Jika modifikasi keseluruhan bagian mesin atau secara kompleks tentunya akan menghasilkan peforma yang diharapkan dan tentunya sesuai dengan alur atau proses pengerjaan yang tepat.

Namun umumnya perubahan mesin secara kompleks akan membuat ketahanan mesin berkurang, umumnya dilakukan untuk kendaraan balap seperti drag race, sedangkan semi modifikasi digunakan untuk balapan dengan race yang panjang atau lama seperti road race dan modifikasi sederhana seperti hanya melakukan ubahan ringan atau simple seperti ubahan pada sistem bahan bakar, sistem pengapian dan penggantian knalpot digunakan pada kendaraan yang dapat digunakan sehari hari.

Chassis dynamometer merupakan alat uji yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar daya dan torsi yang dihasilkan oleh suatu kendaraan. Hasil pengujian dengan menggunakan alat ini sangat akurat dikarenakan pengujian dilakukan dengan keadaan seluruh komponen kendaraan sudah terpasang seluruhnya atau kendaraan tersebut sudah siap jalan.

Ada 2 jenis Chassis dynamometer yang digunakan pada kendaraan diantaranya :

  1. Axle dynamometer merupakan jenis alat uji yang cara kerjanya alat uji dipasang pada axle atau as roda. Jadi roda kendaraan dipasang pada alat uji tersebut. jenis alat uji ini digunakan pada kendaraan roda empat.
  2. On wheel dynamometer sedangkan on wheel dynamometer cara kerjanya cukup mudah, ban kendaraan diletakkan diatas roller dynamometer atau ban kendaraan bertumpu diatas roller dynamometer. Alat uji ini memiliki berbagai macam jenis sesuai dengan peruntukkannya. Ada untuk kendaraan roda 2, untuk kendaraan ada untuk penggerak roda depan / belakang (2WD) dan untuk semua penggerak roda kendaraan (4WD).

Jadi, dengan melakukan pengujian dengan menggunakan chassis dynamometer, akan sangat membantu dalam mengetahui seberapa besar tenaga yang dihasilkan oleh kendaraan tersebut. sehingga dengan alat uji ini, kita dapat mengetahui modifikasi bagian mana yang dapat meningkatkan peforma kendaraan secara signifikan.

Sumber : Dynamometer Indonesia

, ,