Mengenal Fungsi Utama Engine Dynamometer

Berbicara tentang menguji engine pada sebuah kendaraan baik itu roda 2 maupun roda 4, tidak bisa dilepaskan dari engine dynamometer, karena fungsi dari engine dynamometer itu sendiri adalah untuk mengukur nilai dari torsi dan juga HorsePower pada engine kendaraan.  Hasil pengukuran torsi dan HorsePower pada engine sangat berpengaruh pada performa yang dihasilkan pada mesin, dan jika engine pada kendaraan memiliki performa yang baik, maka kendaraan tersebut juga akan berfungsi dengan sangat baik.

Pada pengukuran dengan engine dynamometer, hasil Horsepower (HP) yang ada pada mesin akan lebih besar sekitar 20-30% jika dibandingkan dengan hasil yang didapat pada roda (on-wheel). Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini:

  • Faktor mesin yang tersambung menuju ke transmisi. Ketika pelat kopling pada transmisi tidak bekerja dengan sempurna dengan cara mencengkram, maka hal tersebut menyebabkan pelat kopling selip, yang berakibat nilai test pada dyno menjadi menurun.
  • Faktor transmisi, wheel axle, transfer-case dan berbagai perangkat lainya yang bergesekan akan mengurangi nilai horsepower.
  • Faktor Torque Converter, juga berpengaruh apalagi pada kendaraan dengan transmisi automatis, yang mengakibatkan akan mengurangi nilai horsepower.
  • Selain itu kombinasi gigi didalam transmisi, kombinasi gigi pada final driver axle dan kombinasi gigi didalam transfer-case, serta diameter lingkaran ban akan memberikan faktor perkalian yang akan membuat turun nilai horsepower.
mengukur performa engine
Engine Dynamometer dari brand SUPERFLOW

Berbeda dengan horsepower, Torsi pada engine akan lebih besar dibanding hasil yang didapat pada roda (on-wheel), hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya:

  • Kombinasi gigi di dalam transmisi, kombinasi gigi di dalam transfer-case, serta kombinasi gigi pada final driver axle serta diameter lingkaran ban akan memberikan faktor perkalian yang akan meningkatkan nilai torsi
  • Faktor Torque Converter pada kendaraan dengan transmisi otomatis, akan meningkatkan nilai torsi

Para tuner, modifikator dan juga para pembalap sangat menggemari pengukuran nilai torsi dan horsepower di roda (on-wheel), karena terkait dengan hasil yang langsung berhubungan dengan permukaan lintasan balap dan dapat mensimulasikan keadaan sebenarnya saat mengendarai kendaraan tersebut.

Akan tetapi, ada beberapa hal yang menjadi kendala ketika kita melakukan pengujian dengan menggunakan mesin dynamometer ini, terutama pada mesin yang tidak memenuhi standar pengujian. Karena itulah sangat penting untuk memilih Engine Dynamometer dengan baik agar mesin dapat bekerja dengan maksimal ketika digunakan dalam pengujian. Untuk itu, berikut beberapa syarat agar sebuah mesin engine dynamometer dapat dikategorikan sebagai mesin yang sudah memenuhi standar pengujian, berikut daftarnya:

Water Brake Absorbers

fungsi engine dynamometer
Water Brake Engine Dynamometer

Water brake yang terdapat pada engine dynamometer ini bekerja dengan menggunakan rem hidrolik, yang mana rem hidrolik ini akan mengubah energi yang dihasilkan dari mesin menjadi hawa panas, dan panas tersebut akan ditransfer menuju air melalui dynamometer. Pada absorber ini ada sisi stasioner (stator) dan juga sisi spinning (rotor) yang masing-masing sisi tersebut memiliki kantong yang berbentuk seperti cangkir, yang mana kantong cangkir tersebut akan melakukan transfer air dari satu sisi menuju ke sisi lainnya. Pada alat ini, nantinya juga akan dipasang sebuah katup yang dapat secara otomatis mengontrol jumlah air pada dynamometer berdasarkan persyaratan pengujian, hal ini dilakukan untuk menghasilkan beban yang diperlukan terhadap mesin.

Eddy Current (EC) Absorbers

Eddy Current menggunakan semacan rem elektromagnetik yang berfungsi sebagai pemuat tenaga pada mesin. Terdapat sebuah rotor yang berputar di dalam medan magnet yang diciptakan dengan cara memberikan energi pada kumparan stasioner. Bagian yang berputar nantinya akan menciptakan sebuah ketahanan atau resistensi terhadap medan magnet, sehingga memberikan beban yang cukup pada mesin. Proses ini mengubah energi dari mesin menjadi panas pada rotor yang didinginkan dengan air yang mengalir melalui absorber.

Keuntungan yang didapatkan dari mesin dyno dengan water cooled eddy current adalah kontrol beban yang tepat. dengan memvariasikan energi yang disuplai menuju koil, maka kita dapat menyesuaikan beban dari nol hingga 100% dalam beberapa milidetik, dan penyetelannya juga bisa sangat presisi. Namun kelemahan pada dynamometer eddy current ini adalah harganya yang lebih mahal jika dibandingkan dengan water brake dynamometer, yang mana harganya bisa 40 hingga 60 persen lebih mahal, sedangkan jangkauan dinamisnya lebih sempit. Anda dapat memillih dynamometer ini jika pada pengujian yang dilakukan memang mengkhususkan penggunaan pada mesin ini.

Alternating Current (AC) Absorbers

Fungsi Engine Dynamometer
Alternating Current (AC) Dynamometer

Alternating Current (AC) Dynamometer ini menggunakan semacam motor listrik untuk memuat engine pada sebuah mesin. Ketika dikonfigurasi dengan menggunakan penggerak regeneratif, energi yang diserap motor dapat diubah menjadi energi listrik, lalu energi tersebut akan dikembalikan menuju ke jaringan listrik, sehingga dapat mengurangi biaya pada pengujian. Selain dapat memuat mesin, mesin pengujian ini juga dapat menggerakkan mesin untuk mensimulasikan inersia kendaraan yang menggerakkan mesin, seperti mendaki bukit, menurun ataupun seperti jalanan yang rata.

 

Sumber : Dynamometer Indonesia

, , , , ,