Ukur Daya dan Torsi Kendaraan Menggunakan Dynamometer

Solusiindustri.com – Dynamometer adalah sebuah mesin pengujian yang digunakan untuk melakukan pengujian dan juga pengukuran pada performa maksimal yang mampu dihasilkan oleh mesin kendaraan pada sebuah kendaraan. Dynamometer ini dibagi menjadi 2 mesin utama yakni chassis dynamometer dan juga engine dynamometer, mesin pengujian tersebutlah yang digunakan untuk melakukan pengujian pada torsi serta tenaga maksimal pada kendaraan. Pada saat melakukan pengujian dengan menggunakan mesin pengujian ini, terkhusus dengan menggunakan engine dynamometer, para pengguna mesin diharuskan untuk mengetahui total engine dan juga inersia pada mesin dynamometer.

Pengujian Chassis Dyno

Setelah mesin kendaraan berhasil dipasangkan pada power absorber, torsi dan RPM pada kendaraan akan mulai diukur dengan menggunakan sistem dan mesin pengujian, ada beberapa macam power absorber yang digunakan pada dynamometer diantaranya water brake, motor listrik dan juga eddy current. Jenis-jenis dari power absorber tersebut akan menerapkan beban yang terkontrol pada mesin yang diujikan, setelah itu power absorber akan melakukan pengujian pada torsi yang dihasilkan oleh mesin dengan menggunakan perangkat Load cell. Lalu torsi yang dihasilkan tersebut akan dikombinasikan dengan RPM untuk menghitung total Hp atau Horse Power pada kendaraan.

Proses Monitoring dan analisa

Ada 2 jenis metode pengujian yang digunakan pada dynamometer, yaitu pengujian akselerasi (sweep) dan juga uji steady state, sebagian besar dari operator mesin uji akan lebih memilih pengujian akselerasi karena hasil dari pengujian memberikan representasi kurva torsi dan daya yang lebih luas dan juga lebih cepat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi output horsepower dari mesin yang tidak bisa diuji dengan menggunakan load cell, salah satunya adalah gesekan, karena gesekan seperti gesekan mekanis dan juga aerodinamis pada kopling menuju ke mesin uji akan mengurangi daya yang bisa ditransfer menuju ke dynamometer.

 

Faktor lainnya adalah faktor inersia, seperti yang diterapkan pada metode sweep test, yang mana dibutuhkan-nya daya guna untuk mempercepat bagian yang bergerak dari mesin menuju ke perangkat mesin uji, kekuatan tersebut tidak bisa diukur atau tidak terukur dengan menggunakan dynamometer. Namun, jika daya ini berhasil diketahui, maka hasil dari pengujian yang dilakukan bisa ditambahkan atau ditransfer menuju ke load cell, ini dilakukan untuk menampilkan hasil dari total daya dari mesin kendaraan. Untuk mengukur daya ini, sangat penting untuk mengetahui tingkatan pada percepatan dan juga massa inersia pada komponen mesin. 

 

Sumber

, , ,