Elemen iklim seperti curah hujan, kabut dan angin kerap kali menghambat transportasi darat terutama kalau terjadi kabut tebal, hujan lebat, dan tanah longsor. Di dalam perencanaan pembuatan jalan raya perlu diadakan penyuluhan unsur iklim, agar trek yang dilewati nantinya tak lewat tempat yang berkabut tebal yang mengganggu jarak pandang pengemudi.
Jalan raya juga perlu dilengkapi saluran air yang memadai untuk mencegah terjadinya banjir pada waktu hujan lebat.Dalam pelayaran, maka unsur iklim seperti angin cepat dapat memunculkan gelombang laut yang besar, lebih – lebih kalau terjadi siklon tropis yang dapat membahayakan awak kapal dan penumpangnya.
Cuaca buruk merupakan persoalan yang benar-benar membutuhkan perhatian khusus dan serius di dalam dunia penerbangan. Elemen cuaca seperti Turbulensi, Visibilitas, Perawanan, dan Angin merupakan unsur yang benar-benar mempertimbangkan dalam penerbangan.
Cuaca Buruk pada saat penerbangan dapat disebabkan oleh :
Turbulensi
Turbulensi merupakan golakan udara yang umumnya tak dapat diperhatikan. Temperatur ini dapat terjadi kalau langit cerah dan secara tiba-tiba tanpa prediksi sebelumnya.
Penyebab turbulensi :
Suhu
Pemanasan dari matahari menyebabkan masa udara naik dan sebaliknya masa udara dingin turun, turbulensi tipe ini kerap kali disebut dengan “Turbulensi Thermis”.
Jet Stream
Pergerakan yang benar-benar cepat arus udara pada tingkatan ketinggian yang tinggi, dan memberi pengaruh udara sekitarnya.
Pegunungan
Massa udara yang lewat pegunungan dan mengakibatkan turbulensi pada saat pesawat terbang diatasnya di sisi yang lain. Turbulensi tipe ini kerap kali disebut “Turbulensi Mekanis”.
Kilat
Sambaran kilat pada pesawat dapat mengakibatkan kerusakkan pada alat navigasi dan cara peralatan lainnya. Melainkan itu silau yang dipancarkan kilat secara terus menerus dapat menganggu pilot dalam menerbangkan pesawat, dalam hal ini yang digunakan bukanlah pesawat otomatis.
Icing (Pembekuan)
Dalam penerbangan, keadaan icing merupakan keadaan dimana terbentuknya es di badan pesawat, atau saat karburator di dalam mesin pesawat membeku. Icing (Peng-es-an) terjadi saat uap air membeku di bawah titik beku. Fenomena ini tak membahayakan penerbangan dengan lantas.
Umpamanya secara pelan-lahan kalau keadaan ini diperkenankan terus menerus, hal ini dapat mengakibatkan kerusakan mesin, pengurangan tenaga kerja, penambahan berat pesawat, menganggu arus udara, dan meningkatkan kecepatan stall pesawat yang nantinya akan menganggu kerja pesawat.
Dalam bidang transportasi, unsur-unsur cuaca seperti pola angin dan curah hujan memberi pengaruh kelancaran transportasi baik laut ataupun udara. trek pelayaran akan terganggu kalau terjadi angin ribut ataupun badai yang disertai hujan lebat, seperti arah dan kecepatan angin, tinggi gelombang, badai dan lain-lain . pula cara transportasi udara, fenomena-fenomena alam memberi pengaruh kelancaran trek penerbangan.
Oleh sebab itu, agar pelaksanaan kegiatan transportasi seperti berlayar atau penerbangan berjalan lancar, sebaiknya cuaca dipantau mengaplikasikan Weather Station dan di dalamnya terdapat Anemometer untuk menilai angin dan sensor Rainfall gauge untuk monitoring curah hujan.