Inilah Perbedaan Skala Richter dengan Magnitudo

Solusiindustri Belakangan ini, warga Jakarta sedang dihebohkan dengan berita bencana gempa yang akan menimpa Jakarta dengan kekuatan sekitar 8,7 Skala Richter. Berita tersebut telah disampaikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui diskusi dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.

Gempa dengan 8,7 Skala Richter tentunya dapat merusak berbagai bangunan dan infrastruktur. Beberapa waktu sebelumnya telah terjadi gempa yang terletak di Banten dengan kekuatan 6,4 Skala Richter dari kedalaman sekitar 10 Km. Gempa tersebut juga dirasakan masyarakat Jakarta, Bekasi dan Bogor. Namun di situs berita lainnya ditulis dengan kekuatan gempa 6,4 magnitudo.

Lantas apa perbedaan Skala Richter dengan Magnitudo ?

Skala Richter adalah sebuah satuan gempa yang ditemukan atau dikembangkan oleh Charles F Richter, metode pengukurannya adalah dengan membuat simpangan amplitude maksimum pada alat seismograf.

skala richter dan magnitudo

Sumber gambar : youtube.com

Pada awalnya Charles membuat sebuah skema grafik sederhana yang terbuat dari bebera garis, lalu jika terjadi gempa lokal dengan kedalaman dan tercatat oleh seismograf maka Chales dapat langsung memperhitungan melalui grafik yang telah dibuat.

Gelombang gempa biasanya terjadi mulai dari yang rapat hingga longgar (tidak rapat). Skala Richter di hitung dengan menggunakan seismograf yang terpasang dari jarak 100 km dari pusat gempa. Seperti contoh ketika ada gempa dengan jarak sekitar 100 km dari pusat gempa, maka amplitudo yang terbaca adalah 1 mm.

Gempa dengan kekuatan di bawah 6.0 masih bisa menggunakan satuan Skala Richter namun jika sudah diatas 6.0 menggunakan satuan Skala Richter sudah sangat tidak representative lagi.

Sedangkan Magnitudo adalah sebuah kekuatan gempa dan menggambarkan besarnya energi yang terlepas pada saat gempa sedang berlangsung yang telah terekam oleh seismograf. Konsep Magnitudo pertama kali diperkenalkan oleh K.Wadati dan C. Richter pada tahun 1930.

Richter mengukur nilai mangnitudo dengan menggunakan alat Wood Anderson Seismograf. Alat ini akan mengukur amplitudo maksimum gerakan tanah. Magnitudo juga mempresentasikan kekuatan gempa disumbernya akibat displacement yang terjadi pada suatu luasan area.

Semakin luas dan semakin besar displacementnya maka semakin besar pula magnitudonya. Gempa yang terjadi pada laut akan mengirimkan gelombang getaran yang merambat melalui tanah, gelombang akan melewati berbagai macam seperti bebatuan, pasir dan pegunungan. Pada setiap daerah akan mempunyai struktur tanah yang berbeda sehingga keadaan tanah akan mempengaruhi kerusakan pada suatu daerah tersebut.

, , , , ,