Apa Itu Sistem Monitoring Kualitas Udara ?

Solusiindustri Mengingat tingkat pencemaran udara di Indonesia yang sangat memprihatinkan maka pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memasang sistem monitoring kualitas udara di beberapa titik pemantauan. 

Apalagi mulai muncul banyak gangguan kesehatan seperti batuk, sakit tenggorokan, pusing hingga sesak nafas. Itulah mengapa kondisi udara harus selalu dipantau atau dimonitoring agar diketahui seberapa parah tingkat pencemaran udara di suatu wilayah.

Mengenal Sistem Monitoring Kualitas Udara

Kualitas udara diukur melalui berbagai parameter seperti Partikulat (PM10 dan PM2.5), Karbon Monoksida (CO), Sulfur Dioksida (SO2), Nitrogen Dioksida (NO2), Ozon (O3), dan Hidrokarbon (HC). Semua parameter ini diukur dan dipantau terus menerus secara real time menggunakan sensor pada sistem monitoring kualitas udara atau Air Quality Monitoring System.

Hasil pengukuran dari Sistem Monitoring Kualitas Udara akan diperlihatkan melalui papan display Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Pemerintah juga menyediakan informasi secara online yang bisa dilihat melalui website ISPUNet.

Untuk hasil pengukuran atau perhitungan ISPU PM 2,5 disampaikan selama 24 jam, sedangkan untuk paramater selain PM 2,5 disampaikan setiap jam 09.00 dan 15.00 atau 2 kali sehari.

Dari hasil pemantauan ini nantinya bisa ditentukan tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya pencemaran. Selain untuk memantau wilayah kualitas udara di perkotaan, sistem monitoring ini juga dipasang di beberapa titik wilayah rawan kebakaran hutan untuk memantu tingkat pencemaran yang berasal dari asap kebakaran hutan.

Perancangan dan Pemasangan Sistem Monitoring Kualitas Udara

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam merancang dan membangun sistem monitoring kualitas udara:

Menentukan Tujuan Pemasangan Sistem 

Tentukan tujuan utama dari sistem monitoring ini. Apakah tujuannya hanya untuk pengawasan rutin atau juga untuk memberikan informasi real-time kepada masyarakat? Tujuan ini akan membantu dalam menentukan skala dan cakupan sistem.

Pemilihan Lokasi Pemasangan 

Tentukan lokasi-lokasi strategis di mana sensor-sensor akan dipasang. Ini harus didasarkan pada faktor-faktor seperti tingkat polusi udara yang diharapkan, ketersediaan listrik, aksesibilitas, dan regulasi setempat.

Pemilihan Sensor 

Pilih sensor-sensor yang sesuai dengan parameter-parameter yang ingin diukur. Sensor-sensor ini harus memiliki akurasi yang memadai dan kemampuan untuk mengukur dalam rentang yang diinginkan. Beberapa sensor dapat digunakan bersama untuk mengukur berbagai parameter secara simultan.

Rancang Fisik dan Koneksi 

Merancang struktur fisik untuk pemasangan sensor-sensor tersebut di lokasi yang sudah ditentukan. Pastikan bahwa sensor-sensor terlindungi dari cuaca dan kondisi lingkungan yang ekstrem. Koneksi data dari sensor ke sistem pusat harus dirancang untuk menjaga kelancaran pengiriman data.

Pengumpulan Data 

Sensor monitoring harus mengumpulkan data secara terus-menerus. Data ini dapat disimpan secara lokal atau dikirim langsung ke sistem pusat melalui koneksi internet. Penggunaan teknologi nirkabel seperti WiFi, GSM, atau LoRa dapat membantu dalam pengiriman data.

Pemrosesan Data

Data yang dikumpulkan dari sensor-sensor perlu diproses sebelum bisa digunakan. Metode proses data ini dilakukan menggunakan software khusu untuk menganalisa setiap parameter udara yang dipantau.

Visualisasi Data

Data yang telah diproses dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik, tabel, atau peta interaktif. Ini akan membantu pengguna sistem untuk lebih mudah memahami informasi yang disajikan.

Alarm dan Notifikasi 

Implementasikan sistem peringatan dini atau alarm yang akan diaktifkan jika konsentrasi polutan melebihi ambang batas yang ditetapkan. Notifikasi ini bisa dikirim melalui email, pesan teks, atau aplikasi ponsel.

Akses Publik

Jika tujuan sistem adalah memberikan informasi kepada masyarakat, pertimbangkan untuk membuat data kualitas udara tersebut dapat diakses secara publik melalui platform online atau aplikasi ponsel. Dalam hal ini, akses publik bisa dilakukan melalui situs ISPUNet dan aplikasi mobile.

Pemeliharaan

Sistem monitoring ini juga harus dijaga dan diperiksa secara berkala untuk memastikan sensor-sensor yang dipasang dapat berfungsi dengan baik. Selain itu perlu dilakukan juga kalibrasi sensor secara berkala untuk memastikan akurasi pengukuran.

Regulasi Pemerintah

Pastikan bahwa sistem monitoring ini mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku sesuai dengan ketentuan dari KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) dalam pemasangan sensor dan publikasi data.

Rancang bangun sistem monitoring kualitas udara bukanlah tugas yang sederhana dan memerlukan perencanaan dan pengetahuan yang mendalam tentang pemasangan sensor, proses data, dan teknologi informasi berbasis internet atau dikenal dengan sebuta IoT (Internet of Things).

, , ,