Solusiindustri – Unicorn menjadi salah satu istilah yang memiliki kaitan yang kuat dengan perusahaan rintisan (startup) khususnya yang bergerak dibidang teknologi.
Ada 3 tingkatan tertinggi dalam perkembangan bisnis startup yaitu Unicorn, Decacorn dan Hectocorn.
Aileen Lee adalah orang yang pertama kali memperkenalkan istilah Unicorn pada tahun 2013. Sebutan Unicorn digunakan Lee untuk mendeskripsikan perusahaan teknologi yang memiliki model bisnis inovatif dan ide kreatif dengan nilai lebih dari 1 miliar dollar.
Setidaknya ada lebih dari 300 unicorn yang tersebar di seluruh dunia berdasarkan laporan dari CB Insight pada Januari 2019.
Ada 4 perusahaan asal Indonesia yang juga masuk ke dalam list unicorn yaitu Bukalapak, Traveloka, Gojek dan Tokopedia.
Dari totoal 300 Unicorn, ada beberapa perusahaan yang akhirnya menduduki posisi sebagai decacorn dan hampir menempati hectocorn.
Decacorn merupakan sebutan untuk perusahaan yang memiliki valuasi 10 miliar dollar, sedangkan Hectotorn sebutan untuk perusahaan dengan valuasi 100 miliar dollar.
Berdasarkan laporan CB Insight, tercatat ada 15 perusahaan yang berada di posisi decacaorn. Perusahaan asal Amerika dan China yang paling banyak ada di daftar decacorn baru tersebut.
Dari 300 unicorn, CB Insight mencatat ada 15 perusahaan di dunia yang naik kasta menjadi decacorn. China dan Amerika Serikat mendominasi daftar decacorn baru dunia.
Beberapa perusahaan tersebut diantaranya adalah Toutiao (Bytedance) dengan valuasi 75 miliar dolar, Uber (72 miliar dolar), Didi Chuxing (56 miliar dolar), WeWork (47 miliar dolar), Airbnb (29,3 miliar dolar), dan juga Grab
Yang menjadi sorotan yaitu ada salah satu startup dari Asia Tenggara yang mampu menduduki posisi decacorn pada tahun 2018. Startup tersebut adalah perusahaan ride-hailing GRAB.
Startup asal Singapura ini memulai debutnya sebagai perusahaan ride-hailing pada tahun 2012 dengan Grab Taxi sebagai layanan pertamanya.
Grab terus mengalami perkembangan yang sangat cepat hingga akhirnya muncul lah beberapa layanan lain seperti GrabBike, GrabExpress, GrabFresh, GrabFood dan lainnya.
Semua layanan Grab sudah menjangkau hingga 336 kota yang tersebar di 8 negara Asia Tenggara tahun 2018.
Sedangkan untuk aplikasi Grab telah diunduh lebih dari 137 juta kali. Grab mulai masuk ke Indonesia pada tahun 2014 dan kini telah menjangkau hingga 222 kota di seluruh Indonesia. Bahkan, Grab menjadi salah satu competitor kuat bagi Gojek yang juga menyediakan layanan ride-hailing asal Indonesia