Solusiindustri – Gunung Anak Krakatau saat ini masih berstatus waspada atau level 2, hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana Bencana (BNPB) Sutopo Nugroho.
Sutopo menegaskan hal tersebut lantaran muncul isu kalau status anak Gunung Krakatau dinaikan menjadi Siaga.
“Jadi jangan percaya sejak tadi pagi banyak kabar beruntun bahwa status Gunung Anak Krakatau dinaikan menjadi siaga, tetap dalam hal ini statsunya waspada, dan erupsi Gunung Krakatau sebenarnya berlangsung sejak Juni 2018 sampai hari ini,” ujar Sutopo yang dilansir dari Kompas.com
Sutopo juga menjelaskan jika saat ini anak Gunung Krakatu masih memasuki fase pertumbuhan karena setiap tahunnya gunung ini bertambah tinggi 4-6 meter. Salah satu tanda pertumbuhan tersebut adalah dengan adanya erupsi.
Anak Gunung Krakatau ini memiliki tipe strombolian yaitu mengeluarkan lava pijar dan abu vulkanik terus menerus.
Berdasarkan laporan dari BNPB, jumlah korban meninggal akibat tsunami di Selat Sunda hingga Selasa (25/12/2018) bertambah menjadi 429 orang.
Kejadian tsunami di Selat Sunda disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi anak Gunung Krakatau sehingga tidak menimbulkan gempa sehingga banyak warga atau masyarakat sekitar yang awalnya mengira jika air laut yang naik itu adalah gelombang pasang saja.