Testindo – Continuous emission monitoring system (CEMS ) adalah metode pemantauan emisi dari cerobong asap di lokasi industri seperti pembangkit listrik, pabrik manufaktur, dan fasilitas lainnya di manayang menggunakan sumber bahan bakar tertentu untuk proses pembakaran. Bahkan, hal ini menjadi keharusan hukum di banyak negara di seluruh dunia, termasuk di Inggris, Uni Eropa, dan Amerika Serikat.
Pemilik pabrik diwajibkan atau sudah dibuat regulasinya oleh Kementerian untuk memasang CEMS agar emisi yang dikeluarkan tetap dalam batas aman. Selain itu, para pengelola atau pemilik pabrik juga harus secara rutin memeriksa apakah peralatan CEMS berfungsi dengan baik, serta menyimpan dan menganalisis data yang dikumpulkan oleh sistem.
Hal ini bertujuan agar pabrik atau site industri tersebut dioperasikan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab, serta mematuhi peraturan mengenai emisi, polusi, dan perubahan iklim.
Berdasarkan Peraturan Menteri Linkungan Hidup dan Kehutanan nomor 13 tahun 1995, ada 4 macam industri yang harus menggunakan CEMS :
- Industri Semen
- Industri Pulp dan Kertas
- Industri Besi dan Baja
- Pembangkit Listrik (PLTU) Berbahan Bakar Batubara
Selain itu, CEMS ini juga harus diterapkan pada pembangkit Listrik Tenaga Termal dengan kapasitas diatas 25 MW sesuai Undang-undang Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2019.
Mengapa Continuous emission monitoring penting?
CEM sangat penting untuk semua pabrik, pembangkit listrik, dan fasilitas industri lainnya di mana pembakaran bahan bakar terjadi secara rutin, karena beberapa alasan berikut.
CEMS dapat memberikan informasi penting tentang tingkat karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan oksigen (O) di lokasi tertentu, sehingga memastikan keamanan bagi penghuni manusia dan menghindari risiko kebakaran. Tentunya hal ini sangat relevan dengan fasilitas industri yang harus melakukan pembakaran setiap harinya.
Selain fungsi dasar untuk meningkatkan keselamatan lokasi, CEM juga merupakan cara optimal untuk memastikan bahwa fasilitas tersebut mematuhi kewajiban hukumnya.
Semua pabrik pembakaran wajib memantau dan menganalisis limbah gas cerobong mereka untuk memastikan sesuai dengan batas maksimum yang relevan untuk kontaminan tertentu.
Adanya batasan-batasan ini memiliki dua tujuan :
Pertama, konsentrasi tinggi kontaminan seperti CO2 dan PM dapat berdampak negatif pada kualitas udara di sekitar lokasi.
Hal ini bisa menjadi masalah serius dengan berbagai alasan, terutama jika terdapat pemukiman manusia yang besar di dekatnya.
Kedua, kontaminan tertentu seperti metana dan CO2 sangat merusak bagi planet. Polutan ini juga dikenal sebagai gas rumah kaca (GHGs), kontaminan ini memiliki kontribusi yang cukup besar pada proses pemanasan global sehingga dapat memperburuk perubahan iklim.
Hal ini mengakibatkan berbagai fenomena yang tidak diinginkan, seperti kejadian cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, asidifikasi lautan, kenaikan permukaan laut, dan banyak lagi akibat bencana.
CEMS sangat efektif untuk membatasi emisi yang dihasilkan oleh sumber-sumber industri sebanyak mungkin.
Apa itu Sistem Pemantauan Emisi Berkelanjutan (CEMS)?
CEMS penting karena dapat memberikan informasi tentang kadar gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Selain itu, CEMS membantu memastikan pabrik memenuhi batas emisi yang ditentukan oleh hukum.
Batas emisi ini diperlukan karena tingginya konsentrasi gas berbahaya dapat merusak kualitas udara di sekitar pabrik dan berkontribusi pada perubahan iklim yang merugikan.
CEMS menggunakan sistem pemantauan yang berbeda, seperti Continuous Opacity Monitoring Systems (COMS) dan Continuous Parametric Monitoring Systems (CPMS), untuk mengukur kontaminan dalam gas cerobong. CEMS juga dapat membantu menghitung total emisi pabrik dari waktu ke waktu.
Pemantauan berkelanjutan ini mencakup berbagai kontaminan, seperti CO, CO2, SO2, NOx, dan logam berat. Hal ini penting karena kontaminan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan.
Dengan CEMS, pemilik pabrik bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat di sekitar mereka. CEMS membantu mereka mengidentifikasi masalah polusi lebih cepat dan mengambil tindakan untuk mengurangi emisi berbahaya.
CEM bekerja dengan mengambil sampel gas dari cerobong asap pabrik dan menganalisanya secara khusus untuk mengukur konsentrasi kontaminan tertentu. Data ini sangat penting karena membantu pemilik pabrik memahami seberapa besar dampak emisi pabrik mereka terhadap lingkungan sekitar.
Bagian penting dari CEMS adalah sistem analisis yang canggih. Analisis ini membantu mengukur kandungan berbagai kontaminan seperti CO, CO2, SO2, dan banyak lainnya. Hasil analisis ini bisa menjadi petunjuk bagi pemilik pabrik untuk mengambil langkah-langkah lebih lanjut dalam mengurangi emisi berbahaya.
Di samping itu, CEMS juga membantu pemilik pabrik untuk memastikan bahwa pabrik mereka mematuhi batas emisi yang ditetapkan oleh hukum. Dengan mematuhi batas ini, pabrik berkontribusi pada upaya global untuk menjaga lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Pemantauan emisi berkelanjutan adalah langkah penting menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan. Dengan CEMS, kita bisa memastikan bahwa pabrik dan pembangkit listrik beroperasi dengan lebih bertanggung jawab terhadap bumi yang kita tinggali.
Jadi, mari kita dukung dan dorong penggunaan CEM yang lebih luas, sehingga kita semua bisa hidup di lingkungan yang lebih bersih dan sehat, dan mewariskannya kepada generasi mendatang yang lebih baik.
Jika pabrik atau perusahaan Anda membutuhkan layanan pemasangan CEMS, silahkan klik infonya disini : Layanan Pemasangan CEMS >>>
Referensi : envirotech-online.com