Mengenal 6 Metode NDT yang Paling Sering Digunakan

Solusiindustri Mungkin Anda pernah mendengar tentang Non-Destructive Testing atau biasa disingkat NDT. Di berbagai industri, seperti manufaktur, konstruksi, hingga penerbangan, NDT menjadi kunci untuk memeriksa kualitas material tanpa harus merusaknya. Bayangkan Anda memiliki kemampuan “melihat” ke dalam sebuah benda tanpa perlu membongkarnya—nah, itulah yang dilakukan NDT.

6 Metode Non Destructive Test (NDT)

Dalam artikel ini, saya akan membahas 6 metode NDT yang paling sering digunakan, yang mungkin akan menarik perhatian Anda jika bekerja di bidang teknis atau sekadar penasaran bagaimana cara menjaga kualitas material.

1. Visual Inspection

Ini adalah metode paling sederhana dan mungkin yang paling sering Anda jumpai. Sesuai namanya, Visual Inspection menggunakan mata manusia untuk memeriksa permukaan benda. Metode ini sangat praktis dan murah, sehingga sering digunakan sebagai langkah pertama dalam proses NDT.

Tapi, seperti halnya Anda memeriksa permukaan mobil sebelum membelinya, Visual Inspection hanya bisa mendeteksi cacat yang terlihat di luar. Untuk yang tersembunyi? Perlu metode lain!

2. Penetrant Testing

Metode ini sedikit lebih “canggih”. Penetrant Testing melibatkan penggunaan cairan khusus (penetran) yang diaplikasikan pada permukaan benda. Cairan ini akan meresap ke dalam retakan atau cacat kecil di permukaan. Lalu, dengan bantuan cahaya ultraviolet atau lampu khusus, cacat tersebut akan tampak jelas.

Kelebihan dari metode ini adalah kemampuannya mendeteksi cacat halus yang mungkin terlewat oleh Visual Inspection. Namun, seperti namanya, metode ini hanya bisa bekerja di permukaan, tidak sampai ke bagian dalam.

3. Radiographic Testing

Nah, kalau metode yang satu ini bisa dibilang seperti “X-ray”-nya dunia NDT. Radiographic Testing menggunakan sinar-X atau sinar gamma untuk melihat bagian dalam benda, mirip dengan bagaimana dokter melihat tulang Anda.

Kelebihannya jelas, Anda bisa “melihat” apa yang ada di dalam tanpa harus membuka benda tersebut. Tapi, tentu saja, metode ini memerlukan peralatan khusus dan pengamanan ekstra karena melibatkan radiasi.

4. Magnetic Particle Testing

Kalau Anda sedang bekerja dengan material feromagnetik seperti besi atau baja, Magnetic Particle Testing bisa jadi pilihan tepat. Metode ini menggunakan medan magnet untuk mendeteksi cacat di permukaan atau di dekat permukaan material. Bayangkan seperti menaburkan serbuk besi pada magnet—cacat akan terlihat sebagai pola anomali.

Meski efektif, metode ini hanya bisa digunakan pada material yang bersifat magnetik. Jadi, jika Anda sedang menguji plastik atau aluminium, Anda butuh metode lain.

5. Ultrasonic Testing

Metode ini menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendeteksi cacat di dalam material. Anda mungkin bisa membayangkan Ultrasonic Testing seperti sonar yang digunakan kapal selam untuk “melihat” dasar laut. Gelombang suara ini akan memantul dari cacat yang ada di dalam material, dan dari pantulannya itulah kita bisa mengetahui ada masalah atau tidak.

Ultrasonic Testing sangat serbaguna dan sering digunakan di banyak industri, seperti energi dan kedirgantaraan. Tapi, teknik ini membutuhkan teknisi yang terlatih untuk menjalankannya dengan benar.

6. Eddy Current Testing

Terakhir, ada Eddy Current Testing yang menggunakan induksi elektromagnetik untuk mendeteksi cacat pada material yang bersifat konduktif, seperti logam. Metode ini bekerja dengan cara menciptakan arus eddy di dalam material. Jika ada cacat, arus ini akan berperilaku berbeda, dan itulah yang diukur.

Eddy Current Testing cepat, sensitif, dan bisa mendeteksi berbagai cacat. Namun, metode ini hanya bisa digunakan pada material konduktif, jadi tidak cocok untuk semua jenis benda.

Jadi, dari 6 metode Non Destructive Test ini, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Visual Inspection mungkin yang paling sederhana, tapi hanya bisa mendeteksi cacat permukaan. Penetrant Testing membantu menemukan retakan kecil, sedangkan Radiographic Testing memungkinkan Anda “melihat” ke dalam tanpa merusak benda. Magnetic Particle Testing cocok untuk material magnetik, sementara Ultrasonic Testing dan Eddy Current Testing memberikan data yang lebih mendalam untuk material tertentu.

Anda mungkin bertanya, “Mana metode yang paling bagus?” Jawabannya, tentu tergantung pada kebutuhan dan jenis material yang Anda uji. Tapi yang pasti, setiap metode ini adalah bagian penting dari upaya menjaga kualitas dan keamanan produk di berbagai industri.

, ,