Polusi udara di Ibu Kota sudah sangat mengkhawatirkan, bahkan bisa dibilang cukup parah. Bahkan kondisi kualitas udara yang memburuk ini bisa kita lihat langsung tanpa menggunakan alat bantu apapun, apalagi jika dilihat dari udara melalui jendela pesawat terbang.
Asep Kuswanto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta juga memiliki pendapat yang sama bahwa udara Jakarta sedang tidak baik.
“Memang kami akui bahwa kondisi udara Jakarta sedang tidak baik-baik saja dan bisa dilihat dari IQAir dan beberapa aplikasi lain yang kami miliki, Jaki. Silakan masyarakat bisa mengakses Jaki kami, di sana ada menu kualitas udara untuk melihat kualitas udara Jakarta seperti apa,” kata Asep melalui konferensi pers secara daring, Kamis (24/8/2023) dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, menurut Asep saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah serius melakukan tindakan untuk mengatasi masalah polusi udara ini seperti menanam ribuan pohon, menerapkan WFH 50% untuk para ASN, hingga pemberlakuan uji emisi untuk kendaraan.
Bahkan, selain menjalankan uji emisi nantinya akan diberlakukan penilangan untuk kendaraan yang tidak lolos uji emisi
“Saya ingin menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta concern sekali terhadap uji emisi dan rencananya besok (25/8/2023) kami akan melakukan uji coba tilang uji emisi dan masifnya kami akan melakukan di tanggal 1 September,” ujar Asep.
Bukan itu saja, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan tarif parkir tertinggi untuk kendaraan yang tidak lolos uji emisi, misalkan yang biasanya hanya Rp 5000/jam maka akan naik menjadi Rp 7.500/jam.
Kualitas udara di Jakarta pagi ini Kamis (24/8/2023) ternyata masih yang terburuk menempati peringkat kedua di dunia berdasarkan laporan dari situs IQAir tercatat indeks kualitas udara di angka 160, masuk ke dalam kategori tidak sehat. Penilaian angka ini menggunakan alat Air Quality Monitoring System yang berfungsi untuk mengukur dan menganalisa tingka kualitas udara.
Tentunya kualitas udara yang memburuk ini dapat menimbulkan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan) seperti sakit tenggorokan, batuk, bronkitis dan lainnya. Semoga pemerintah bisa segera mengatasi polusi udara di Ibu Kota.