Solusiindustri – Sepanjang musim hujan banyak bangunan yang temboknya retak, bahkan tidak sedikit yang roboh atau ambruk. Bukan hanya membuat rusak bangunan, kondisi ini juga telah menimbulkan korban jiwa. Bahkan, sempat viral video robohnya tembok di MTS Negeri 19 Jakarta yang menyebabkan tewasnya 3 orang siswa.
Lalu, sebenarnya apa yang menyebabkan banyak tembok roboh saat musim hujan? Mari kita bahas .
Pergerakkan Tanah (Likuifaksi)
Curah hujan yang tinggi memang berpotensi menimbulkan pergerakan tanah di beberapa lokasi yang berada di lereng tinggi dan juga wilayah tebing sungai. Menurut ahli geologi dari Fakultas dan Teknologi Kebumian ITB (Institut Teknologi Bandung), Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun menjelaskan likuifaksi adalah perubahan material solid atau padat berupa tanah sedimen menjadi bentuk seperti cairan (liquid).
Selain gempa bumi ternyata banjir juga dapat menyebabkan likuifaksi. Ketika curah hujan tinggi maka air yang masuk ke dalam pori tanah volumenya lebih banyak sehingga kepadatan tanah menjadi hilang sehingga menyebabkan pergerakkan tanah.
Saat kondisi tanah berada di suatu kemiringan maka tanah bisa mengalami pergerakkan ke bagian bawah lereng, sehingga bangunan yang ada di atasnya ikut terbawa. Likuifaksi ketika hujan deras tidak terlalu ekstrem seperti likuifaksi saat gempa, sehingga hanya menimbulkan retakkan dan kalaupun ada yang roboh atau ambruk, hanya beberapa bagian bangunan saja.
Untuk meminimalisir kerusakkan saat terjadinya likuifkasi, maka diperlukan pengamatan ketinggian air menggunakan alat water level dan juga menggunakan stasiun cuaca atau weather station untuk menganalisa curah hujan dan berbagai parameter cuaca.
Pondasi Bangunan yang Kurang Baik
Robohnya tembok suatu bangunan juga bisa disebabkan oleh faktor kondisi bangunan yang kurang baik seperti pondasi yang lemah dan juga kekuatan bangunan yang tidak diuji secara rutin. Bahkan, ada juga yang disebabkan faktor kelalaian akibat tidak memasang tulangan penahan saat membangun.
Maka dari itu, sangat disarankan untuk bangunan melakukan audit struktur bangunan secara rutin agar terhindar dari kerusakkan yang besar sehingga bangunan dapat bertahan lama.
Dengan mengenal penyebab bangunan atau tembok roboh seperti yang dijelaskan di atas, maka dapat dilakukan pengujian dan juga pemantauan agar dapat mengurangi terjadinya bangunan yang ambruk atau roboh secara tiba-tiba.