Solusiindustri – Crosshole Sonic Loging (CSL) adalah teknik konstruksi yang digunakan untuk mengetahui nilai integritas pada pondasi bangunan yang terbuat dari beton. Pada umumnya, metode CSL test ini dipakai untuk menentukan kualitas tempat yang nantinya akan dijadikan pusat pengeboran (drilled shafts). Crosshole Sonicc Logging test berfungsi untuk menentukan apakah kondisi pada beton pondasi mengalami masalah atau tidak.
Dengan metode CSL maka bisa dideteksi lokasi lateral yang mengalami cacat atau tidak cocok untuk pondasi, sifat, luas dan kedalaman. Crosshole Sonic Logging ini tentunya melibatkan instrument berupa pipa, sensor, dan datalogger untuk membaca hasil analisa.
Penelitian ini tentunya tidak melibatkan instrument geoteknik pada umumnya seperti piezometer, inclinometer, settlement plate, dan lainnya karena yang diukur hanyalah bagian pondasinya saja.
Crosshole Sonic Logging dilakukan menggunakan tabung sebagai akses (tabung pvc atau baja) dengan panjang 1,5 inc. Kemudian, tabung tersebut dipasang dengan cara diikat pada rebar gage, lalu dimasukkan ke dalam shaft pada saat konstruksi sedang berlangsung.
Sebagai perantaranya menggunakan media air yang dimasukkan ke dalam tabung, setelah itu sensor transmitter dan receiver mulai diturunkan. Supaya hasil pengukuran akurat maka tinggi kedua sensor ini harus sama rata.
Pic Source: ats-intl.com
Prinsip kerja pada CSL Test adalah dengan memanfaatkan gelombang sonic melalui komponen transmitter dan komponen receiver yang ditarik secara bersamaan pada jarak yang sama. Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu lubang untuk jalur masuk transmitter dan receiver harus diflushing dengan cara yang benar agar tidak terjadi penyumbatan ketika proses pengukuran berlangsung. Semua data yang diterima oleh transmitter dan receiver dikirim ke data logger (perangkat komputer).
Semua prosedur pengukuran di atas terus dilakukan berulang kali secara bertahap, lalu hasil pengukuran yang diterima dipetakan. Hasil yang diperoleh dari tabung akses melalui kedua sensor yang dimasukkan masih berupa data grafik sehingga harus dianalisa terlebih dahulu untuk mengetahui struktur dan kondisi beton pondasi.
Dibutuhkan tenaga ahli atau yang berpengalaman untuk menganalisa data yang sudah diterima. Melalui data tersebut juga bisa diketahui kualitas pondasi yang dipasang.