Mengenal Metode Pondasi Tiang Cerucuk dalam Konstruksi

Solusiindustri Setiap wilayah di Indonesia mempunyai jenis dan struktur tanah yang berbeda seperti keras, lembek dan gambut. Sifat dan karakteristik dari masing-masing jenis memiliki perbedaan. Contoh sederhananya, mendirikan bangunan di atas tanah yang dasarnya agak keras tentu saja lebih mudah ketimbang di atas tanah yang lembek, karena tanah lembek dapat menyebabkan terjadinya amblas dan lonsor.

Mendirikan bangunan di atas tanah dengan agregat yang baik dapat menggunakan pondasi telapak atau pondasi batu kali. Sedangkan jika membangun di atas tanah lembek tidak bisa menggunakan pondasi tersebut karena harus menggunakan pondasi yang khusus.

Bangunan yang didirikan di atas tanah lunak seringkali mengalmai penurunan karena pengaruh dari beban berat beban rumah itu sendiri. Sebenarnya ada metode konstruksi untuk mengatasi masalah pembangunan di atas tanah lunak yaitu dengan menggunakan pondasi cerucuk.

Pondasi Cerucuk adalah pondasi yang didesain untuk membangun diatas kondisi tanah yang kurang mendukung dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana elevasi muka air tanah yang cukup tinggi. Pondasi Cerucuk menancapkan kayu sebagai daya dukung tanah dengan diameter 8 -15 sentimeter.

Pondasi ini sebenarnya memiliki konsep yang sama dengan pondasi pancang, dimana pilar-pilar harus ditancapkan ke dalam tanah untuk memberikan daya dukung tanah agar kuat menopang bangunan agar tidak runtuh. Tapi sebelum dilakukan pemasangan pondasi biasanya dilakukan pengukuran tekanan air tanah menggunakan alat Piezometer.

pondasi tiang cerucuk

Sumber gambar : youtube.com

Pemasangan kayu dapat menggunakan tenaga manusia untuk menancapkan gelondongan kayu dengan kedalaman yang sudah di rencanakan atau bisa juga menggunakan bantuan alat berat berupa ekskavator atau bekho sebagai hammer agar proses penancapan tiang bisa dilakukan dengan mudah.

Susunan kayu yang telah di tancapkan akan di kelompokkan  untuk dijadikan kepala crucuk yang nantinya di cor. Kepala cerucuk dapat berupa pangapit, kawat pengikat, papan penutup atau balok poer.

Setelah itu proses selanjutnya dapat dilakukan pemasangan tulangan untuk pengecoran dan dilanjutkan pengerjaan struktur untuk membuat bangunan tahan lama dan berdiri dengan kokoh. Dengan begitu, pembangunan di atas tunah lunak sudah tidak menjadi masalah.

,