Solusiindustri – Setelah melakukan pemasangan tulang pada kolom, balok, jalan dan yang lainnya tentu kita harus memasang bekisting sebagai wadah cetakan dari tulangan itu sendiri. Bekesting merupakan cetakan sementara yang berfungsi untuk menahan beton selama beton di tuang dalam proses pengecoran.
Bekisting terbuat dari kayu yang biasanya dapat digunakan hanya beberapa kali pengecoran, sehingga seiring berjalannya waktu penggunaan bekisting dengan berbahan kayu akan semakin sulit didapatkan.
Sumber gambar : www.perencanaanstruktur.com
Pembangunan konstruksi seperti gambar diatas membutuhkan material kayu yang banyak untuk dijadikan bekisting, setelah selesai pengecoran maka sisa kayu pengecoran akan lapuk dan menjadi sampah yang mengotori lingkungan.
Dalam dunia konstruksi khususnya di Indonesia sebenarnya ada alternatif lain dalam menggunakan bekisting dengan menggunakan material baja atau besi, namun penggunaanya masih terbatas dan pengaplikasiannya terbilang sangat susah karena materialnya cukup berat.
Negara maju telah memulai langkah nyata untuk menggantikan bekisting berbahan kayu menjadi bekisting berbahan plastik. Penggunaan bekesting plastik merupakan langkah yang dituju untuk mengurangi sampah plastik yang ada di beberapa tempat untuk di jadikan bekisting dengan campuran bahan komposit bahan fiber glass.
Sumber gambar : www.jamesthoengsal.blogspot.co.id
Pemilihan bekisting bahan plastik akan mengurangi biaya, waktu dan pengerjaan yang rapi. Pemasangan yang mudah dan kokoh dapat mempercepat dalam proses pengerjaan sehingga waktu pengerjaan akan cepat sesuai jadwal yang telah di rencanakan.
Keunggulan bekisting berbahan plastik yaitu dapat menjaga lingkungan, tidak gampang rusak oleh air, tidak mengalami perubahan dimensi, pemasangan lebih cepat dan rapi serta daya tahan yang lama bisa digunakan hingga berkali-kali.