Berdasarkan laporan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) terkait pencapaian pada tahun 2017, salah satunya mengungkapkan bahwa tingkat kesadaran masyarakat yang berada di sekitar lahan gambut untuk menjaga lingkungan terus mengalami peningkatan.
Nazir Foead, selaku kepala BRG menjelaskan, ada banyak kegiatan yang dilakukan oleh BRG tahun ini diantarnya pendampingan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta melakukan pembasahan ekosistem lahan gambut. Bukan itu saja, BRG juga memiliki rencan untuk melakukan pemetaan dan restorasi Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), pemasangan alat untuk monitoring ketinggian air dan membangun demonstrasi plot pertanian gambut terpadu.
“Restorasi gambut tidak sekedar membasahi lahan gambut dan menanam kembali untuk memperbaiki ekosistem yang rusak, tetapi juga memberdayakan masyarakat yang hidup di lahan gambut,” ujar Nazir , Kamis (28/12/2017) yang dilansir dari sindonews.
Myrna Safitri yang menjabat sebagai Deputi Edukasi Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan BRG mengatakan, pada tahun ini BRG sudah memafasilitasi 75 Desa dan kelurahan yang berada di 7 Provinsi yang menjadi target restorasi gambut. Adapun desa yang sudah difasilitasi tersebut tersebar di beberapa wilayah seperti Riau (11 Desa), Jambi (10 Desa), Sumatera Selatan (15 Desa), Kalimantan Barat (16 Desa), Kalimantan Selatan (10 Desa), Kalimantan Tengah (10 Desa) dan Papua (3 Desa).
Myrna juga mengungkapkan jika total luas lahan di seluruh desa tersebut mencapai 1.180.441 hektar dengan total area lahan gambut yang saat ini dikelola masyarakat kurang lebih 878.326 hektar. Dari total luas lahan tersebut, sekitar 267.111 hektar menjadi target restorasi gambut oleh BRG.
Badan Restorasi Gambut merupakan badan non struktural yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden untuk melakukan restorasi dan memonitoring perkembangan lahan gambut. Badan yang dibentuk pada 6 Januari 2016 ini memiliki tugas untuk memfasilitasi restorasi lahan gambut yang beradadi 7 provinsi yaitu Sumatera Selatan, Jambi, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Papua.
BRG diberi target untuk melakukan restorasi lahan gambut yang rusak kurang lebih sebanyak 2 juta hektar. Target restorasi ini diperkirakan mampu diselesaikan pada tahun 2020.