Saluran Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga (Sanitasi)

Solusiindustri Indonesia masuk kedalam tiga besar negara dengan sistem sanitasi yang buruk di asia tenggara setelah laos dan Myanmar. Air limbah rumah tangga kerap kali dibuang dengan sembarangan tidak dilakukan pengelolahan terlebih dahulu, biasanya air limbah akan dibuang dengan cara yang kurang baik limbah akan dibuang ke septic tank, ke sungai bahkan ke laut.

Sanitasi merupakan cara mengolah limbah rumah tangga untuk mencegah manusia terkena penyakit, dengan adanya sanitasi diharapkan kesehatan manusia akan lebih terjaga karena terbebas dari kotoran dan bahan buangan yang berbahaya.
Air limbah rumah tangga meliputi bekas cucian, air seni, bahan buangan mandi, dll. Sehingga, jika tidak dilakukan pencegahan dapat menyebabkan sang pemilik rumah mengalami penyakit kulit, diare, dan penyakit lainnya .

Pembuangan limbah biasanya dilakukan melalui kamar mandi, washtafel, wc, dapur. Untuk pembuangan limbah tidak dapat dibuang secara bersamaan, maka perlu dilakukan pemberian pipa peralon dengan diameter 7,5 cm atau 6 cm untuk melakukan pembuangan yang efektif dan tidak menimbulkan kemacetan.

pengolahan limbah rumah tangga
Sumber gambar : www.slidepaper.com

Pengolahan Limbah Rumah Tangga

Untuk membuat pengelolalhan limbah yang bersih, biasanya pipa dari wc atau kloset disambungkan ke pipa pembuangan yang menuju ke dalam septic tank. Kemudian, di dalam septic tank limbah akan dilakukan penghancuran secara sendiri dengan mengandalkan bakteri pengahancur.

Septic tank juga perlu diberi udara agar proses pengahancuran limbah dapat berjalan dengan baik serta tidak menimbulkan aroma yang tidak sedap. Setelah dilakukan penghancur maka air dari septic tank tersebut akan mengalir ke kotak distriusi atau (distribution box).

Fungsi dari box tersebut untuk mengubah limbah air dari septic tank menjadi air yang baik untuk disalurkan melalui pipa-pipa yang telah dilubangi untuk dapat dibuang ke dalam tanah. Jika limbah air dari septic tank langsung dibuang dan tidak dirubah dahulu akan menggangu serta dapat mencemarkan tanah sekitarnya.

Maka dari itu, jika melakukan pengeboran air sebaiknya dilakukan dengan jarak sekitar 10 meter dari tempat sanitasi tersebut, agar anda mendapatkan air dengan kualitas yang baik untuk keperluan sehari-hari.

, , ,