Mengukur Performa Mesin Mobil dengan Chassis Dynamometer

Semakin berkembangnya dunia otomotif dan semakin banyak kendaraan dengan banyak jenis dan merek. Serta mempunyai kelebihan masing-masing khususnya dalam urusan mesin yakni kecepatan, kekuatan dan daya tahan. Sebab itu, semua pemakai kendaraan mesti tahu kecepatan minimal dan maksimal dari kendaraan mereka.

Namun, ada juga yang tidak puas dengan spesifikasi mesin yang dikeluarkan dari pabrik, sampai-sampai mereka memodifikasi kendaraan mereka sendiri sehingga mereka butuh mengetahui hasil dari modifikasi tersebut efektif atau tidak? , maka yang perlu kita lakukan adalah pengujian pada mesin tersebut.

Cara manual untuk memahami hasil tersebut ialah kita test sendiri di sebuah jalan raya atau tol guna mendapatkan kecepatan maksimal dari kendaraan yang sudah di modif dan teknik ini menimbulkan banyak sekali resiko seperti kecelakaan yang membahayakan nyawa si driver sendiri atau orang lain.

Chassis Dynamometer

Kini sudah ada teknik praktis dan akurat yakni dengan memakai alat yang bernama chassis dynamometer yang dapat menguji kecepatan mesin, pengukuran emisi, akumulasi milechassis dynamometer (MACD), software bebas getaran keras (NVH atau “Acoustic”), pengujian kompabilitas elektromagnetik (EMC), tes akhir baris (EOL), pengukuran kinerja dan tuning. Yang tentunya, dapat meminimalisir resiko-resiko fatal yang disebabkan pengujian secara manual.

Chassis dynamometer ialah suatu alat untuk mengerjakan pengukuran dan pengujian kecepatan konstan, beban jalan, dan kekuatan pada kendaraan.

Sistem kerja chassis dynamometer merupakan suatu susunan dari peralatan-peralatan yang dipakai dalam pengujian. Berikut ini urutan cara kerja peralatan :

  • Kendaraan yang akan di uji dinaikkan pada roll. Setelah berada pada posisi yang benar, kendaraan bakal dijalankan dan memutar roll. Karena dikopel dengan dinamometer maka otomatis dinamometer pun berputar, putaran ini dinamakan putaran roll.
  • Putaran yang terjadi pada dinamometer dapat diketahui dengan memakai tachometer yang dipasang berdampingan dengan poros dinamometer yang sudah diberi acuan. Tachometer menginformasikan jumlah putaran per detik dengan angka yang tercantum pada display.
  • Dinamometer yang sebelumnya telah dikopel pada roll akan ikut berputar searah dengan putaran roll/ roda kendaraan. Putaran pada dinamometer diberi pengereman memakai air bertekanan yang disemprotkan ke dalam dinamometer memakai pompa.
  • Pengereman pada dynamometer memakai pompa ditata oleh katup. Pengaturan pada katup ini dimaksudkan guna menvariasikan beban yang akan diberikan pada dinamometer. Variasi beban bisa diketahui melalui debit air yang masuk ke dinamometer memakai flowmeter.
  • Pengereman yang terjadi pada dinamometer akan memutar dinamometer yang merupakan angka beban guna menentuksn torsi kendaraan. Beban ini diketahui memakai load cell yang ditekan oleh lengan dinamometer dan angka beban akan tercantum pada display.

Mode dasar yang dipakai pada chassis dynamometer tersebut ada 3 yakni :

  • Traksi kontrol gaya ialah mode guna memegang kekuatan set dari kecepatan dan parameter lainnya sehingga mempermudah kita menyaksikan pergerakan grafik secara langsung
  • Kecepatan konstan (Velocity Control) yang dipakai untuk pengukuran daya statis ketika pengujian.
  • Beban jalan simulasi yaitu guna mensimulasikan beban jalan yang cocok untuk menemukan* hasil yang baik.

Yang terpenting ialah chassis dynamometer ini dapat dipakai pada seluruh kendaraan pastinya dengan tetap menyesuaikan roller dengan as roda kendaraan anda supaya bisa dilaksanakan pengujian yang biasa dinamakan dynotest.

, ,