Melirik Metode Pengolahan Sampah Elektronik di Luar Negeri

Solusiindustri Elektronik merupakan rangkaian komponen yang digabungkan dan bisa diaktifkan dengan bantuan sinyal dan aliran listrik sehingga mampu menghasilkan suatu gambar dan sistem pengoperasian di dalamnya. Beberapa contoh perangkat elektronik yaitu laptop, personal computer, dvd player dan masih banyak lainnya.

Jika dahulu perangkat elektronik dibuat dengan bentuk yang besar, sekarang ini perangkat elektronik dibuat lebih minimalis dan tipis sehingga ringan dan tidak banyak memakan tempat. Contoh Televisi pada era 2000an yang masih berupa CRT berlayar cembung.

Namun sekarang televisi telah diubah baik dari bentuk, warna gambar dan kecanggihannya. Sekarang ini bentuknya lebih slim dan lebih tipis. Selain itu penempatan televisi sekarang tidak hanya diletakan pada meja, tapi bisa dipasangkan pada dinding dengan bantuan braket sebagai penahan dan tempat dudukan.

Permasalahannya, apa yang harus dilakukan jika perangkat elektronik tersebut sudah tidak terpakai lagi?

Televisi dan monitor komputer yang sudah usang biasanya akan dijual ke tukang loak ataupun ke tukang servis. Jika di tukang servis biasanya televisi dibongkar dan diservis dengan mengganti beberapa komponen yang rusak kemudian dijual kembali. Namun jika sudah tidak bisa diperbaiki biasanya akan dibuang atau menumpuk di gudang.

Indonesia belum memiliki pengolahan sampah elektronik maka dari itu Kementrial Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong untuk dibuatnya pengelolahan sampah elektronik agar barang elekronik atau komponen eletronik tidak dibuang disembarang tempat dan bisa menjadi nilai ekonomis bagi masyarakat. Indonesia memiliki populasi sekitar 250 juta jiwa yang hampir tiap hari mengganti peralatan elektronik.

Pengelolahan Sampah Elektronik di Italia

pengolahan sampah

Sumber gambar : www.dw.com

Di Negara Italia terdapat prototype tempat sampah pintar yang mampu mengolah sampah elektronik. Alat tersebut berfungsi untuk menghancurkan barang elektronik bekas dan tidak terpakai menjadi patikel-partikel kecil. Alat tersebut diletakan pada tempat yang ramai seperti di mall, swalayan, dan pinggir jalan sehingga mudah dijangaku oleh warga untuk menghancurkan sampah elektronik mereka yang sudah tidak terpakai.

Alat ini mampu memisahkan komponen yang masih bisa di daur ulang dan yang harus dibuang. Sampah yang tidak bisa didaur ulang biasanya langsung dimusnahkan, sedangkan sampah yang masih bisa didaur ulang akan ditempatkan terpisah.

Mengolah sampah bisa juga untuk menjadi sumber bahan energi baru yaitu energi panas dan listrik untuk memenuhi kehidupan, melalui alat incinerator sampah akan didibakar dan menghasilkan panas kemudian panas tersebut disalurkan kerumah warga, gedung komersil, rumah sakit melalui pipa yang telah disambungkan.

, ,